KataMutiara Menundukkan Pandangan. Mata adalah sahabat sekaligus penuntun bagi hati. Mata mentransfer berita-berita yang dilihatnya ke hati sehingga membuat pikiran berkelana karenanya. Karena melihat secara bebas bisa menjadi faktor timbulnya keinginan dalam hati, maka syariat yang mulia ini telah memerintahkan kepada kita untuk menundukkan Katakata bijak cinta (pexels/@van-th-ng-619951) Kata kata bijak cinta yang berisi nasihat tentang arti cinta yang sebenarnya, mampu mengubah pandangan dalam menjalani hubungan bersama pasangan. Cinta terbaik adalah yang membuat kamu menjadi orang yang lebih baik, tanpa mengubah kamu menjadi orang lain selain dirimu sendiri. Katakata Bijak 1 s/d 10 dari 144. Cinta tidak berupa tatapan satu sama lain, tetapi memandang keluar bersama ke arah yang sama. Bertulanglah sejauh mata memandang,mengayuhlah sejauh lautan terbentang, Bergurulah sejauh alam terkembang. Kehidupan ini seimbang, Tuan. Menundukkanpandangan di tengah bertebarnya kerusakan di sekitar kita memang bukan soal mudah. Keimananlah yang kemudian menjadi filter terhadap apa yang dilihat oleh mata. Aktual, Asy Syariah Edisi 034, Mutiara Kata Ilmu dan Akhlak Orang yang Berilmu. 21/02/2022. Aktual, Asy Syariah Edisi 114, Mutiara Kata Jangan Dekati Zina! 04/01/2022. Menundukkanpandangan mata merupakan dasar dan sarana untuk menjaga kemaluan. Oleh karena itu, dalam ayat ini Allah Ta'ala terlebih dulu menyebutkan perintah untuk menahan pandangan mata daripada perintah untuk menjaga kemaluan. Jika seseorang mengumbar pandangan matanya, maka dia telah mengumbar syahwat hatinya. BelajarMenundukkan Pandangan. Oleh Muhamad Naim. pandangan. Ciri-ciri khas seorang mukmin adalah mereka mampu menjaga pandangan mereka. Seseorang lelaki tidak sewenang - wenangnya memandang seorang wanita, dan begitu juga sebaliknya. Mereka juga tidak mudah memanjakan mata mereka dengan melihat aurat orang lain yang diharamkan. iy2HLK. - Kali ini gambar panda sudah. Namun dari persepsi yang menarik tersebut dapat memengaruhi seluruh hidupmu. Kata Bijak Wanita Muslimah Cikimm Com Mendengarkan ketika seseorang sedang berbicara adalah bentuk rasa menghargai yang kita berikan kepada bijak menundukan pandangan. Semasa hidupnya King kerap kali mengeluarkan kata-kata bijak yang tak jarang dapat memberikan motivasi bagi banyak orang khususnya orang-orang kulit hitam Amerika. Pasalnya membina hubungan percintaan dengan pasangan tidak mudah dilakukan. We would like to show you a description here but the site wont allow us. Dalam kehidupan sehari-hari kita terkadang tanpa sadar maupun sengaja memberikan penilaian terhadap orang lain di sekitar kita menurut ukuran atau standar kita sendiri dan pendapat orang lain. Freepik Inilah kata bijak para ahli filsafat dunia yang menyentuh hati dan dapat mengubah pandangan kalian tentang dunia. KISAH MENGAGUMKAN TENTANG MENUNDUKKAN PANDANGAN. Persepi adalah kombinasi dari pikiran keyakinan opini dan kesadaranmu. Di mana kata-kata tentang pilihan hidup tersebut bisa dijadikan bahan renungan buat kalian. Hal ini sesuai kata orang bijak bahwa Sebaik-baik penghalang syahwat adalah menundukkan pandangan Menurut Ibnu Katsir menundukan pandangan adalah pandangan mata hanya diarahkan kepada hal-hal. Aku menolak untuk menerima pandangan bahwa. 2 dari 4 halaman. Bisa dari video kata kata sampai kumpulan gambar Orang Lucu Dan. Perjalanan hidup mungkin tidak menjadi lebih mudah seiring bertambahnya usia. Untuk membantu menumbuhkan rasa saling menghargai dan memberi pengertian apa arti sebenarnya menghargai itu berikut 30 kata-kata bijak tentang menghargai seperti dirangkum dari Jagokata Rabu 582020. Kata-kata mutiara Ir. Pandangan muka dan sebagainya ke bawah contoh. Bahwa pandangan adalah panah dari panah-panah iblis dan barangsiapa yang mengumbar pandangannya maka akan senantiasa dalam kesengsaraan. Ketawa Berasama Cerita lucu situs humor Indonesia berisi gambar Orang Lucu Dan Kocak sms lucu teka-teki lucu jokes ngakak dan ketawa-ketiwi gurauan jenaka guyonan dagelan diupdate setiap hari hiburan dewasa bikin tertawa. Hidup membawamu pada saat-saat yang penuh kegembiraan dan juga kesedihan. Kata kata menjaga pandangan mata kata mutiara menundukkan pandangan kata mutiara tundukan pandangan hadits menundukkan pandangan kata bijak jaga pandangan mata hadits tentang menundukkan pandangan bagi wanita caption menundukan pandangan menjaga hati dan pandangan 42 Gambar Kata Jaga Pandangan Baru. Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya. Hiburan bisa datang dari mana aja. Berikut adalah 30 kata-kata bijak Martin Luther King Jr seperti dirangkum dari Jago Kata yang dapat memberikan Anda inspirasi dan motivasi dalam menjalani hidup. Kata-Kata Pilihan Hidup yang Bijak credit. Sebab ada nasihat bijak yang membantumu meyakinkan diri memilih satu pilihan terbaik di antara banyaknya pilihan baik. Kata-kata Bijak 1 sd 10 dari 16. Iman harus mampu menundukkan kekafiran Lihat arti menundukkan lengkap. 41 Kata-Kata Mutiara Bijak tentang Rencana Tuhan Memberi Ketenangan Dengan menjadi pendengar yang baik kita dapat lebih mudah memahami orang lain dan menjadi orang yang bijaksana dalam bertindak. Katakatabijakcintaid Seorang Robert Hall pernah berujar kata kata hikmah yaitu Dalam masalah hati nurani maka pikiran pertamalah yang terbaik namun dalam masalah kebijakan maka pikiran terakhir adalah yang terbaik. Soekarno ini akan memahamkan betapa kedua tokoh ini memiliki hubungan persahabatan yang cukup kuat saat masih memimpin Indonesia bersama. Sulaiman bin Yasar -rahimahullah- beliau keluar dari Madinah untuk melakukan safar bersama temannya dan setibanya mereka di kota Abwaa temannya berdiri berjalan menuju sebuah pasar untuk membeli bekal makanan bagi mereka dan. Arti kata menundukkan menurut KBBI menundukkan menundukkan Kata Verbia kata kerja Dari kata dasar. Dalam perjalanan bersama pasangan kamu tidak hanya akan merasakan kebahagiaan saja melainkan juga emosi lain seperti sedih cemburu kesal dan lain. Presepsi terbentuk dari pengalaman nilai dan pengetahuan. Dan berikut ini kata bijak para ahli filsafat. Ia menjawab sambil menundukkan muka 2 mengalahkan sampai tunduk. Kata Bijak Para Ahli Filsafat Dunia. Kata Bijak Menurut Pandangan Islam. Kata Kata Bijak Cinta Collaborated with IG. Kata-kata Bijak 1 sd 10 dari 118. 35 Kata Mutiara Semangat Hidup Beri Pandangan Positif. Hukum negara bertabrakan dengan hak dasar kemanusiaan dan keduanya telah tiba pada kondisi purik saling membenci yang susah disembuhkan. 1 2 Berikutnya. Ia menjawab sambil menundukkan muka 2 mengalahkan sampai tunduk. Tersebutlah di suatu hari seorang hamba yang shaleh bernama. Sama-sama ingin yang terbaik untuk bangsa dan negaranya Indonesia. Mengarahkan pandangan muka dan sebagainya ke bawah contoh. Meskipun seringkali keduanya berbeda pendapat Soekarno dan Hatta masih terus memiliki tujuan sama. Tetapi jalan terang tetap terlihat setidak-tidaknya di cakrawala pandangan setiap orang yang tak mengenal putus asa. Iman harus mampu menundukkan kekafiran. Abu Hamid Al Ghazali Filsuf dan sofis dari Persia 1058-1111-. Menghargai sesama dapat diwujudkan dengan menghargai pendapat yang mereka miliki. Cara kamu memandang dunia secara unik pasti berbeda dari orang lain. 1 menjadi menunduk kepala. 20 Ide Dien Pandanganmu Jagalah Motivasi Kutipan Agama Kata Kata 10 Kata Mutiara Menundukkan Pandangan Psychology Stefi Kewajiban Menundukkan Pandangan Dan Bahaya Melihat Yang Haram Kutipan Motivasi Motivasi Bijak Pin Di Islam Mata Adalah Penuntun Kata Kata Hikmah Motivasi Islami Facebook 10 Kata Mutiara Menundukkan Pandangan Psychology Stefi 10 Kata Mutiara Menundukkan Pandangan Psychology Stefi Risalahmuslim Id Hijab Laki Laki Adalah Menundukkan Pandangan Tundukkan Pandangan Kutipan Buku Kutipan Hidup Kata Kata Motivasi "Tidaklah aku meninggalkan suatu fitnah sepeninggalanku yang lebih dahsyat bagi para kaum laki-laki melebihi fitnah wanita." HR Bukhari & Muslim Baca Juga Bagi yang Bisa Menahan Diri Dari Hawa Nafsu yang Buruk, Berita Gembira Ini Sudah Menanti إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ، وَتُدْبِرُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ، فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ، فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِي نَفْسِهِ Sesungguhnya wanita itu menghadap dari depan dalam bentuk setan, membelakang dalam bentuk setan, maka jika seseorang dari kalian melihat wanita maka hendaklah ia mendatangi istrinya, karena hal itu akan manghilangkan apa yang ada dalam dirinya syahwat. HR Muslim فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِى النِّسَاءِ. الحديث "Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap dunia dan wanita, karena fitnah yang pertama kali terjadi pada Bani Israil adalah karena wanita.” HR. Muslim Semoga kita dikuatkan oleh Allah ﷻ, hingga kita bbisa menjadi hamba-Nya yang bisa menahan pandangan atas sesuatu yang diharamkan Terkini Memandang aurat orang lain yang tidak ditutup adalah tidak boleh, baik disertai syahwat ataupun tidak. Hanya saja batasan-batasan aurat itu berbeda-beda, tergantung pada jender, usia anak-anak, dewasa, atau orang tua, kondisi saat shalat atau diluar shalat, dan lingkungan sedang bersama siapa. Disamping itu, dalam masalah batasan-batasan aurat juga terdapat perbedaan pendapat para ulama’. Memandang lawan jenis dengan tujuan taladzdzudz memuaskan nafsu adalah tidak boleh. Apabila diyakini akan timbul fitnah godaan, maka memandang lawan jenis adalah tidak boleh. Pandangan seketika yang tidak disengaja terhadap lawan jenis adalah dimaafkan. Tujuan dari perintah menundukkan pandangan adalah untuk menghindari fitnah sehingga hati tetap bersih dan tidak terdorong untuk melakukan perbuatan yang keji. QS Al-Nur 30 Apabila ada hajat syar’iyyah atau bahkan dharurat maka diperbolehkan memandang lawan jenis dalam rangka memenuhi hajat atau dharurat tersebut. Diantara hajat syar’iyyah tersebut adalah melamar, bersaksi, mengobati, dan mengajar. Namun hajat syar’iyyah tidaklah hanya terbatas pada beberapa hal tersebut saja Masalah ini dibahas lebih mendalam dalam kajian ushul fiqh. Persoalan menundukkan pandangan ini bisa dibedakan menjadi dua. Pertama, masalah pria memandang wanita. Kedua, masalah wanita memandang pria. Dalam masalah pria memandang wanita, ada yang berpendapat tidak boleh sama sekali, kecuali pandangan seketika yang tidak sengaja atau karena terpaksa ada hajat syar’iyyah atau dharurat. Golongan ini antara lain berhujjah dengan hadits Nabi yang menerangkan bahwa ketika Fadhl ibn Abbas sedang saling berpandangan dengan seorang wanita Khats’am, Nabi segera memalingkan wajah Fadhl ke arah lain Hadits riwayat Al-Bukhari dan yang lainnya, dari Ibn Abbas. Mereka juga berhujjah dengan hadits yang menerangkan bahwa Nabi berpesan kepada Ali ibn Abu Thalib, “Wahai Ali, janganlah engkau ikuti sebuah pandangan dengan pandangan berikutnya. Yang boleh bagimu hanyalah pandangan pertama, sementara pandangan berikutnya tidak boleh”. Disamping itu ada pula yang berpendapat boleh asalkan tidak untuk taladzdzudz dan tidak ada fitnah. Apabila sebelumnya seseorang sudah yakin bahwa dengan melihat Fulanah dia akan mengalami fitnah, maka sejak awal dia tidak boleh memandangnya, kecuali tidak sengaja atau terpaksa karena hajat syar’iyyah atau dharurat. Argumentasi mereka adalah bahwasanya esensi dari dilarangnya seorang pria memandang wanita adalah menghindari fitnah. Apabila ada keyakinan dan didukung oleh kelaziman bahwa tidak akan ada fitnah, maka dia boleh memandang seorang wanita yang telah menutup auratnya. Namun apabila ternyata terjadi fitnah maka dia harus segera memalingkan pandangannya. Dan sekali lagi, apabila sejak awal sudah yakin akan timbul fitnah maka sejak awal pula dia tidak boleh memandangnya. Sebetulnya diantara kedua pendapat diatas tetap ada titik temunya, yaitu bahwasanya apabila dikhawatirkan dengan dugaan kuat dan menurut kelaziman terjadi fitnah, maka seorang pria tidak boleh memandang wanita tersebut. Berikutnya adalah masalah wanita memandang pria. Dalam perkembangannya, ada dua pendapat utama mengenai perintah menundukkan pandangan bagi wanita terhadap pria. Pendapat pertama mengatakan bahwa wanita tidak boleh memandang pria meskipun ia sudah menutup aurat. Pandangan yang diperbolehkan hanyalah pandangan seketika yang tidak sengaja atau karena terpaksa ada hajat syar’iyyah atau dharurat. Pendapat ini didasarkan pada hadits yang menerangkan bahwa Nabi melarang kedua istrinya, Umm Salamah dan Maimunah, untuk memandang Ibn Umm Maktum meskipun ia buta Hadits tersebut diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Al-Turmudziy, dari Umm Salamah, dengan derajat hasan shahih. Mereka berpendapat bahwa khithab terhadap kedua istri Nabi ini juga berlaku bagi seluruh kaum mukminah. Pendapat kedua mengatakan bahwa wanita boleh memandang secara sengaja kepada pria, asalkan pria tersebut telah menutup aurat, hanya saja apabila kemudian timbul fitnah maka saat itu juga pandangan mata harus dipalingkan. Pendapat ini didasarkan pada hadits Nabi yang menerangkan bahwa Aisyah telah melihat orang-orang Habasyah bermain perang-perangan didalam masjid Hadits muttafaq alaih, dari Aisyah. Golongan ini juga membantah pendapat pertama dengan mengatakan bahwa hadits Umm Salamah adalah khusus untuk para istri Nabi. Abu Dawud sendiri – yang ikut meriwayatkan hadits Umm Salamah – juga berpendapat demikian. Golongan ini juga berhujjah dengan sebuah hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah telah memerintahkan Fathimah bint Qais untuk menghabiskan masa iddahnya di rumah Ibn Umm Maktum yang buta sehingga ia bisa berganti pakaian dengan leluasa disana Hadits muttafaq alaih, dari Fathimah bint Qais. Namun, golongan pertama menguatkan pendapatnya dan melemahkan pendapat kedua dengan mengatakan bahwa pada saat melihat orang-orang Habasyah, Aisyah belum baligh. Namun argumentasi ini sepertinya amat spekulatif Apalagi, bukankah lebih mungkin bahwa Nabi berkumpul dengan Aisyah setelah Aisyah baligh. Golongan pertama juga melemahkan argumentasi golongan kedua dengan mengatakan bahwa mungkin Fathimah bint Qais senantiasa menundukkan pandangannya selama berada di rumah Umm Maktum. Aun al-Ma’bud Syarh Sunan Abu Dawud, jilid 11 hal 168 – 171 Sebetulnya, kedua pendapat diatas bisa dikompromikan. Kompromi yang dimaksud adalah kesimpulan bahwa kaum mukminah diperbolehkan secara sengaja memandang pria yang telah menutup aurat, asalkan tidak untuk taladzdzudz. Apabila saat memandang muncul fitnah maka ia harus segera memalingkan menundukkan pandangannya. Barulah apabila wanita tersebut yakin bahwa dengan memandang pria tertentu ia akan dilanda fitnah maka sejak awal ia tidak boleh memandangnya kecuali tidak sengaja atau terpaksa karena hajat syar’iyyah atau dharurat. Ibn Taimiyyah dalam bukunya Majmu’ Fatawa jilid 15, kitab Tafsir, hal 410 – 427 menjelaskan bahwa masalah menundukkan pandangan dibedakan atas dua. Pertama, menundukkan pandangan dari aurat. Dalam hal ini seseorang dilarang memandang aurat orang lain selain istri / suaminya. Aurat juga boleh dibuka apabila ada hajat seperti tatkala berganti pakaian, mandi, dan sebagainya. Kedua, menundukkan pandangan dari syahwat. Setiap pandangan yang disertai dengan syahwat adalah tidak boleh secara pasti, baik itu syahwat karena membayangkan hubungan badan membayangkan seandainya membelai/dibelai, mencium/dicium, memeluk/dipeluk, dan seterusnya. Maaf, agar jelas ataupun sekedar syahwat karena nikmatnya memandang misalnya karena anggun dan semacamnya. Beliau bahkan mengatakan bahwa memandang benda-benda di alam dengan tujuan untuk bersenang-senang saja adalah bathil. Memandang benda-benda di alam haruslah dalam rangka merenungkan kebesaran dan kekuasaan Penciptanya. Beliau juga mengatakan bahwa memandang dengan kagum gaya dan penampilan fisik orang-orang munafik yang memukau adalah tercela, meskipun dalam hal ini tidak ada unsur syahwat QS Al-Munafiqun 4 Beliau kemudian mengemukakan qiyas aula. Kalau sebagian pandangan mata tanpa syahwat saja dilarang maka bagaimana halnya dengan pandangan mata yang disertai syahwat? Dalam ayat ghadh al-bashar terdapat illah “dzalika azka lakum” yang demikian itu lebih suci bagi [hati] kalian. Kesucian hati disini adalah keterbebasan hati dari berbagai keinginan yang hina dan keji. Bagaimanakah cara mencapai kesucian hati? Dalam konteks ini, tidak lain adalah dengan menghindari fitnah karena fitnah akan selalu mengajak kepada perbuatan-perbuatan yang keji, yang mengotori hati manusia. Jadi, sebetulnya illah yang ditunjukkan oleh Al-Qur’an illah manshushah adalah kesucian hati. Hanya saja karena kesucian hati itu sulit diukur, maka illah kita alihkan kepada yang lebih mudah diukur, yakni keterhindaran dari fitnah. Kiranya perlu ditegaskan lagi bahwasanya esensi dari pandangan yang dilarang adalah timbulnya fitnah. Atas dasar ini, pandangan terhadap anak-anak yang belum baligh atau mahram sekalipun, apabila ternyata menimbulkan fitnah, maka hukumnya adalah tidak boleh. Alasannya, karena disitu telah ada 'illah dalam bahasa Ibn Taimiyyah haqiqah al-hikmah. Jadi, hukum tergantung pada ada tidaknya illah esensi. Menundukkan pandangan memiliki berbagai hikmah yang tak terkira nilainya. Diantara berbagai hikmah tersebut adalah Akan dikaruniai oleh Allah kelezatan iman. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi,”Barangsiapa memandang seorang wanita kemudian menundukkan memalingkan pandangannya karena takut fitnah, pen maka Allah akan mengkaruniakan kepadanya kelezatan iman”. Akan dikaruniai oleh Allah cahaya kalbu dan kekuatan firasat. Karena itulah setelah menerangkan perintah menundukkan pandangan dan berbagai perintah untuk bersikap iffah menjaga kehormatan diri maka Allah menyambungnya dengan ayat Cahaya, yang menerangkan tentang cahaya-Nya yang Agung yang tersulut sendiri tanpa disulut. Akan dikaruniai oleh Allah kekuatan dan ketetapan hati serta keberanian. Majmu’ Fatawa Ibn Taimiyyah, jilid 15, kitab Tafsir, hal 410 – 427 pandangan Ciri-ciri khas seorang mukmin adalah mereka mampu menjaga pandangan mereka. Seseorang lelaki tidak sewenang – wenangnya memandang seorang wanita, dan begitu juga sebaliknya. Mereka juga tidak mudah memanjakan mata mereka dengan melihat aurat orang lain yang diharamkan. Pandanglah perkara-perkara di depan kita sekadar yang perlu sahaja. Dalam perjalanan apabila terserempak pemuda tampan tersenyum menawan atau gadis cantik melirik manja, bersegeralah memalingkan pandangan kita. Ingatlah, pandangan pertama adalah dibolehkan untuk kita tetapi pandangan selanjutnya tidak boleh untuk diteruskan. Mungkin perkara ini sangat sukar dilakukan. Menundukkan pandangan ditengah kehidupan masyarakat yang semakin bebas bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Tetapi sebenarnya kita harus ingat, sesuatu kesusahan itu dicipta oleh Allah untuk ditakluk oleh keimanan kita. Apabila berusaha untuk menawannya, ia akan melatih jiwa kita untuk lebih kuat untuk menghadapi segalanya. Malah lebih bersedia dan mampu menahan beratnya ujian pada masa akan datang. Insyaallah, kita semua mampu melakukannya. Daripada mata, jatuh ke hati. Didalam hati, terkumpulnya nafsu. Peliharalah mata, kerana dari matalah bermulanya segala dosa. Bertahanlah disaat godaan itu menarik perhatian mata kita. Kuncilah keinginan itu agar tidak menjadi samakin liar dan sukar dikawal. Menahan pandangan adalah lebih ringan daripada menahan siksaan yang disebabkan olehnya. Andai kita membiarkan mata kita memandang seenak hawa nafsu, pasti kita akan mula berangan – angan dan hati kita tidak akan lepas dari bayang-bayangnya. Senyumannya yang manis, lirik mata yang manja, raut wajah yang jelita, tubuh yang mantap dan sebagainya pasti menghambat perasaan kita disetiap detik kehidupan kita selepas itu. Keinginan untuk memilikinya akan membuatkan jiwa kita tersiksa andai tidak dapat dicapai. Pernah rasa tak? siapa yang pernah merasainya pasti akan mengakuinya. Jangan meremehkan pandangan Janganlah kita kerasakan pandangan mata adalah sesuatu yang remeh. Pandangan pertama boleh membuatkan sukar hati kita untuk menghalang rasa ingin melihatnya sekali lagi. Pandangan yang menawan kita, pasti akan menggoda mata kita untuk berpaling memandang sekali lagi. Dan apabila kita menurutinya, ia akan memujuk hati kita untuk memandang lagi dan lagi. Sehingga kita menjadi tidak berdaya untuk menolaknya. Semuanya bermula daripada satu pandangan, dan berakhir dengan desakan ingin melihatnya lagi dan lagi. Jagalah mata dan pandangan. Kerana mata adalah sesuatu yang suci. Dengan mata juga kita berharap akan nikmat yang paling besar diakhirat kelak, iaitu menatap wajah Allah SWT! Sesiapa yang takut akan kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari menuruti hawa nafsunya. Maka sesungguhnya syurgalah tempatnya.’ – ayat 40 dan 41 surah al-Naa’ziaat Bismillah Kita semua mengetahui bahwa semakin hari kerusakan moral dan kemaksiatan semakin parah. Diantara yang menonjol adalah perzinaan. Diantara sebab terbesar terjadinya zina adalah ditinggalkannya salah satu ajaran Islam yang mulia yaitu menundukkan pandangan. Beberapa dalil perintah menundukkan pandangan Firman Allah artinya “Katakanlah wahai nabikepada orang –orang beriman laki – laki agar mereka menundukkan sebagian pandangan mereka dan agar mereka menjaga kemaluan mereka karena yang demikian lebih menyucikan qalbu dan agama mereka. Sesungguhnya Allah tahu apa yang mereka lakukan” An Nur 30. Dalam ayat berikutnya Allah juga memerintahkan kepada kaum wanita yang beriman untuk menundukkan sebagian pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka. Ibnu Katsir,seorang ahli tafsir besar yang bermadzhab Syafi’i,menjelaskan bahwa pandangan mata merupakan sebab besar bagi rusaknya qalbu sebagaimana mutiara kata dari kaum salaf Pandangan mata adalah panah beracun yang menghujam ke dalam qalbu’. Beliau juga mengatakan bahwa perintah di atas sebagai bentuk kecemburuan Allah [jangan sampai hamba-Nya bermaksiat] dan sekaligus sebagai pembeda antara kaum mukminin dan sifat – sifat wanita jahiliyah. Al Qurthubi,seorang ahli tafsir besar yang bermadzhab Maliki,menjelaskan bahwa pandangan mata adalah pintu terbesar menuju qalbu…oleh karena itu banyak yang jatuh disebabkan pandangan mata sehingga wajib untuk berhati – hati dari pengaruhnya. Menundukkan pandangan mata wajib hukumnya dari segala hal yang kita dilarang melihatnya dan dari segala hal yang dikhawatirkan timbul fitnah/pengaruh jelek. Oleh karena itulah dalam kedua ayat di atas didahulukan perintah untuk menundukkan pandangan sebelum perintah untuk menjaga kemaluan karena memang pandangan mata menuju berpengaruh langsungke qalbu dan selanjutnya ke kemaluan. Pantaslah kalau dalam kedua ayat di atas Allah subhanahu wa ta’ala sebutkan dalam surat An Nur yang di awal surat ini disebutkan ancaman dosa zina karena memang antara zina dan pandangan mata berkaitan erat. Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah mengingatkan agar kita berhati – hati dari duduk – duduk/nongkrong di tepi jalan. Kemudian beliau juga mengingatkan tentang hak – hak jalan dimana diantara yang beliau sebutkan adalah perintah untuk menundukkan pandangan Musim. Bahkan beliau ketika menyebutkan berbagai macam zina yang dilakukan anggota tubuh, beliau menamai pandangan mata kepada yang haram dengan istilah zinanya mata dan ini beliau sebutkan sebelum zina yang dilakukan anggota tubuh lainnya Muslim. Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa nabi shallallahu alaihi wasallam mendahulukan zina yang dilakukan mata karena memang dialah asal bagi zinanya tangan, kaki, qalbu dan kemaluan. Raudhatul Muhibbin Pernah pula ketika haji Wada’ beliau melihat sepupunya,Al Fadhl ibnu Abbas,melihat kepada seorang wanita maka langsung beliau palingkan wajah Al Fadhl ke arah lain. Kita juga tahu hadits shahih yang terkenal yang artinya Sebaik – baik shaf bagi kaum lelaki adalah yang terdepan dan yang terjelek adalah yang paling belakang; sedangkan sebaik – baik shaf bagi kaum wanita adalah yang paling belakang dan yang terjelek adalah yang terdepan. Perlu diketahui bahwa hadits ini berlaku ketika tidak ada pembatas antara shaf lelaki dan wanita sehingga mungkin untuk saling melihat. Hadits ini mengingatkan kaum muslimin bahwa meski mereka dalam ibadah yang sangat agung dalam Islam yaitu shalat dimana Allah telah berjanji bahwa shalat yang dilakukan dengan benar akan mencegah dari perbuatan keji dan mungkar; namun Nabi shallallahu alaihi wa sallam tetap mengingatkan bahayanya pandangan mata kepada lawan jenis. Bagaimana dengan memandang kepada lawan jenis di luar shalat dimana seseorang lebih jauh dari rahmat Allah dibanding ketika shalat ? Faidah Penting Menundukkan pandangan ada dua macam menundukkan pandangan dari aurat dan menundukkan pandangan dari syahwat. Yang pertama seperti menundukkan pandangan dari melihat aurat orang lain yang diharamkan… Yang kedua seperti melihat kepada perhiasan batin wanita yang bukan mahramnya…Jenis kedua ini lebih berbahaya…termasuk di dalamnya adalah melihat dengan syahwat kepada anak laki – laki kecil yang belum tumbuh janggut dan kumisnya dan yang ini telah disepakati keharamannya oleh para ulama. lihat lebih lengkap Majmu’ Fatawa libni Taimiyah 15/414-415 Balasan bagi yang menundukkan pandangan Di sisi lain, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam memberikan anjuran luar biasa agar kita menundukkan pandangan dari hal – hal yang diharamkan bagi kita untuk melihatnya seperti dalam sabda beliau artinya “Tiga pasang mata yang tidak akan melihat neraka pada hari kiamat ……dan mata yang ditudukkan dari apa –apa yang Allah haramkan.” dan lainnya, Syaikh Al Albani menghasankannya Beliau juga mengatakan artinya Jagalah bagiku enam perkara niscaya Aku jamin bagi kalian surga …….dan tundukkan pandangan kalian…” Hakim dan lainnya, Syaikh Al Albani menshahihkannya Sedikit Keringanan Pandangan mata kepada hal yang haram tanpa niat. Shahabat Jarir ibn Abdillah pernah bertanya kepada nabi tentang pandangan yang seperti ini maka nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkannya untuk segera memalingkan pandangan Ibnul Qayyim mengatakan bahwa pandangan seperti ini tidak jika setelah pandangan pertama yang tidak disengaja ini diteruskan dengan sengaja maka dia menjadi berdosa. Ibnul Qayyim juga menjelaskan bahwa pandangan mata merupakan wasilah atau jalan mengantarkan kepada dosa yang lebih besar yaitu zina. Oleh karena itu, diperbolehkan melihat kepada sesuatu yang asalnya tidak boleh dilihat ketika ada kebutuhan yang sangat atau maslahat yang besar. Tentu yang demikian dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan tidak bermudah-mudahan dalam melakukannya dengan diiringi perasaan senantiasa khawatir dirinya akan terkena pengaruh dan diiringi dengan muraqabah atau senantiasa merasa diawasi oleh Allah ta’ala. Beberapa faidah dari menundukkan pandangan diambil dari kitab Raudhatul Muhibbin - Jika seseorang menundukkan pandangan matanya maka Allah akan tundukkan qalbunya dari syahwat yang jahat; begitu pula sebaliknya. - Pandangan haram pada hakikatnya akan menyakiti pelakunya. Ketika telah memandang ke yang haram, qalbunya tergerak untuk mencari dan memiliki padahal itu bukan miliknya. Yang demikian tentu akan meninggalkan rasa sakit dan penyesalan. Kalau nekat menempuh yang haram, akibatnya lebih parah. - Menundukkan pandangan akan membuahkan cahaya dalam qalbu dan terlihat cahaya itu di mata, wajah , dan anggota tubuhnya. Mungkin inilah rahasia mengapa Allah ta’ala sebutkan ayat bahwa Dia adalah cahaya langit dan bumi An Nur 35 setelah menyebutkan perintah untuk menundukkan pandangan pada beberapa ayat sebelumnya. - Membuahkan firasat yang tajam karena qalbu yang bersinar akan menajamkan firasat. Ini merupakan bagian dari kaidah bahwa balasan sesuatu sesuai dengan amalnya. Seorang yang menundukkan pandangan matanya Allah akan ganti dengan beri cahaya pada mata hatinya. Ada sebagian ulama yang terkenal memiliki firasat yang tajam dan ketika ditanya tentang hal ini beliau menyebutkan salah satu resepnya adalah menundukkan pandangan. - Memudahkan bagi seseorang untuk menuntut ilmu dan menempuh jalan mencari ilmu dan yang demikian adalah buah dari qalbu yang bersinar. Tentu berlaku pula hukum sebaliknya. - Membuahkan kekuatan dan keberanian qalbu dan istiqomah di atas kebenaran. - Menghasilkan kebahagiaan qalbu dimana kebahagiaan ini lebih besar dibanding kesenangan semu yang didapat ketika melihat yang haram. - Melepaskan dirinya dari belenggu syahwat syaithoniyyah. - Menjauhkan dirinya dari Jahannam dan mendekatkan ke surga. - Menguatkan akal karena membebaskan matanya memandang yang haram pada hakikatnya adalah tanda bahwa akalnya kurang karena lebih mementingkan kenikmatan semu namun dibaliknya adalah adzab yang pedih. - Menjauhkan dari mengingat Allah dan negeri akhirat karena sibuk mengingat syahwat syaithoniyyah Fenomena yang Perlu Diwaspadai Seorang da’i,ustadz, guru agama atau kyai yang menyampaikan ajaran Islam, menyampaikan ayat Allah, hadits nabawi, maupun perkataan ulama dalam kondisi mereka membiarkan pandangan mata mereka tertuju kepada hadirin wanita tanpa adanya hijab atau pembatas yang disyariatkan. Mungkin ada yang beralasan bahwa yang seperti ini termasuk kondisi darurat yang membolehkan terjadinya hal seperti ini. Namun, kalau dicermati dimana letak daruratnya? Bukankah memungkinkan untuk disampaikan ilmu dari balik hijab dengan pengeras suara bahkan kalau perlu disediakan mikrofon bagi yang mau bertanya dari kalangan wanita. Siapa yang menjamin bahwa qalbu sang pengajar tidak terpengaruh dengan apa yang dilihatnya dari jama’ah wanita ? Bahkan sangat dikhawatirkan berkurang dan hilangnya berkah dari pengajian yang diadakan. Kita khawatir ketika semakin banyak da’i bermunculan di masyarakat, majelis ta’lim semakin marak dan masjid yang semakin banyak namun ternyata kerusakan moral semakin menjadi – jadi. Apa yang salah ? Salah satu jawabannya adalah tidak adanya berkah dari berbagai fenomena di atas. Itu hanya kenyataan yang nampaknya indah namun pada hakikatnya jauh dari apa yang telah Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam peringatkan sebagaimana telah kami sampaikan di atas. Cermin Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu bahwa beliau berkata “Menjaga pandangan lebih berat dibanding menjaga lisan.” Seorang tabi’in yang mulia,Sa’id ibn Musayyab,mengatakan secara makna” Seandainya kalian memberiku amanah untuk menjaga emas sepenuh istana niscaya kalian dapati aku sebagai orang yang terpercaya tapi jika kalian memberiku amanah untuk menjaga seorang budak wanita hitam maka aku sangat mengkhawatirkan diriku terpengaruh dengannya.” Ucapan ini bukan menunjukkan kelemahan imannya namun justru menunjukkan besarnya iman karena semakin besar iman seseorang maka dia akan semakin berhati – hati dan khawatir kalau terjatuh dalam perkara yang disepelekan namun ternyata membinasakan. Wallahu a’lam. Sumber

kata mutiara menundukkan pandangan